Tindakan
kekerasan di dalam pendidikan memang tidak dianjurkan. Apalagi dengan segala
kemajuan teknologi yang ada dan hokum yang mefasilitasinya. Bisa membuat siapa
saja yang menjadi pelaku kekerasan di sekolah bisa dijatuhi hukuman pidana. Dan
biasanya terjadi pada sosok guru yang ingin memberikan pelajaran “lebih” kepada
si anak didiknya. Tapi apakah semua pemukulan itu memiliki maksud yang tidak
baik?
Tidak
semua tindakan pemukulan guru itu berdasarkan sang guru sudah terlalu lelah
untuk mengajari sang murid yang tidak bisa diajarkan secara baik-baik. Pasti
ada beberapa alasan yang mendasari mereka “terpaksa” melakukan hal itu. Dari
solusi terakhir untuk murid “badung” sampai sang guru gak tega melihat muridnya
berada di jalur yang salah, sehingga terpaksa melakukan “pemukulan” sebagai
sebuah peringatan akan apa resiko yang mereka terima jika melalukan hal
tersebut. Tidak lebih dari situ para guru juga mempunyai batasan untuk
melakukan hal itu.
Kembali
lagi kepada para murid bagaimana mereka memandang sebuah pemukulan tersebut.
Apakah akan memandang sebagai sebuah ancaman atau salah satu bentuk kasih
saying seorang guru terhadap muridnya. Dan mungkin bila sang anak melapor
kepada orang tuanya, sebaik nya orang tua menganalisa dan mengetahui bats
pemukulan tersebut, agar tidak main lapor ke pihak berwenang. Semua yang dilakukan
itu memang demi kebaikan si muridnya tersebut agar tetap berada di batasan
tertentu yang tidak boleh mereka langgar sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar